Pada umumnya, banyak orang terkenal karena usaha dan kerja keras mereka sendiri. tapi ada beberapa tokoh yang memulainya melalui hal yang tidak disengaja. Ini dia visitors tokoh - tokoh fisika yang tanpa sengaja menjadi terkenal :
Issac Newton (1642 – 1727)
Pada suatu hari, saat berjalan – jalan dikebun, Newton beristirahat dibawah pohon apel dan memperhatikan buah apel yang jatuh dari pohon ke bumi. Ia bertanya dalam hatinya, mengapa apel jatuh kebawah, bukan ke atas atau kesamping?
Setelah berpikir dan merenung, kemudian ia mengatakan bahwa sebuah apel ditarik oleh bumi. Jadi, ada suatu gaya yang bekerja dari bagian – bagian materi yang satu (bumi) kepada bagian materi yang lain (apel).
Gaya tarik berlaku umum yang merupakan hukum alam yaitu hukum gaya gravitasi. Hukum gaya gravitasi Newton mengatkan: gaya tarik antara dua buah benda merupakan gaya tarik – menarik yang besarnya berbanding lurus dengan masa tiap – tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara dua benda.
Archimedes (287 SM – 212 SM)
Sewaktu Archimedes berenang di dalam air, ia merasa bahwa berat badannya menjadi kurang atau bertambah ringan. Hal ini disebabkan karena Archmedes mengalami gaya apung yang disebabkan oleh air atau fluida yang arahnya ke atas. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan besarnya gaya tersebut, kita dapat menggunakan persamaan Hidrostatika, kemudian kita turunkan persamaan tersebut dengan hokum Archimedes.
Galileo Galilei (1564 – 1642)
Pak guru Galilei dan muridnya berkunjung ke menara Pissa di Italia. Murid Galilei melihat benda jatuh dari puncak menara Pissa dan menanyakan berapa kecepatan benda tersebut. Pak Galilei menjawab bahwa kecepatannya akan bertambah setiap sekon. Jarak yang ditempuh berbanding langsung dengan kuadrat waktu jatuhnya, dan berlaku untuk semua jenis benda dalam ruang hampa udara. Gerakan jatuhnya benda tersebut dikenal dengan gerak jatuh bebas (gerak vertical).
Thales Of Miletus (625 – 547 SM)
Suatu ketika Thales menggosokkan batu amber pada kain wol. Ternyata bulu – bulu ayam yang ringan yang ada disekitarnya tertarik dan menempel pada batu amber tersebut. Dia berpikir sejenak mengenai pertemuan tersebut. Setelah sekian lama, akhirnya ia menemukan bahwa batu amber memliki sifat kemagnetan yang dapat menarik benda – benda ringan tertentu disekitarnya. Batu amber dikenal sebagai batu ambar yang dalam bahasa Yunani berarti electron yang merupakan asal kata listrik (electric).
Hans Christian Oersted (1777 – 1851)
Ketika pak Oersted megajar praktikum, secara tidak sengaja ia meletakkan kompas di bawah kawat berarus listrik. Ternyata jarum kompas bergerak/berubah dari posisi semula. Oersted menyimpulkan bahwa disekitar kawat berarus listrik ada medan magnetiknya sehingga jarum kompas menyimpang. Arah penyimpangan jarum kompas sesuai dengan arah arus dan kawat
Sumber : Serendipity
Tidak ada komentar:
Posting Komentar