When you want something, all the Universe conspires in helping you to achieve it - Paulo Coelho, The Alchemist

Kamis, 09 Juli 2015

Idealis dan Egois : Sama - sama memiliki prinsip tapi berbeda

Bicara tentang orang yang memegang teguh idealisme dan orang yang memiliki egoisme bisa di katakan sangat berkaitan erat. Setelah beberapa waktu berada di dunia kerja, membuat saya semakin mengenal beberapa sifat orang yang katanya "sosok seorang idealis", tetapi tanpa sadar idealismenya berubah menjadi egoisme.

Seringkali orang - orang menganggap bahwa setiap keputusannya adalah benar, mengikuti apa yang diputuskannya pasti tidak salah, dan bahkan harus mengikuti keputusannya itu agar mendapat hasil yang baik. Karena menurut segelintir orang - orang tersebut, keputusan atau sikap yang di ambil adalah
sesuatu yang menurutnya baik dan sudah sesuai dengan prinsipnya. Sehingga memaksa orang di sekitarnya harus mengikuti keputusan tersebut. Hal ini menuntun orang - orang tersebut menunjukkan keeogisan yang ada dalam dirinya.

Seorang yang idealis memegang teguh prinsipnya tetapi tidak pernah memaksa orang di sekitarnya untuk turut setuju pada prinsipnya, bahkan sosok idealis cenderung menerapkan prinsipnya pada diri dan kehidupannya sendiri. Sementara orang yang egois, biasanya akan memaksakan orang disekitarnya turut setuju dengan prinsipnya. Hal ini secara tidak langsung membuat orang disekitarnya menjadi sasaran keegoisannya.

Sebagai contoh, sebut saja dua orang yang sedang merebutkan satu posisi penting di sebuah perusahaan, yaitu si A dan si B. Keduanya di kenal dengan sosok yang sangat memegang prinsip. Si A sangat berambisi untuk posisi penting tersebut. begitu juga si B. Prinsip si A adalah apapun dilakukan untuk mencapai kesuksesan. Dengan cara apapun, si A berjuang untuk mendapatkan posisi tersebut. Si B juga memiliki prinsip melakukan apapun mencapai kesuksesan, tetapi harus dengan cara yang baik dan bersih.

Sedikit saja perbedaan, kita sudah mengetahui mana sosok idealis dengan sosok seorang yang egois.
Tetapi ingatlah, terkadang idealis membuat kita bangga, tetapi jika idealismenya sampai memaksakan prinsipnya dan mengganggu kepentingan orang disekitarnya, maka orang itu bukanlah idelais, tetapi egois.

2 komentar: