When you want something, all the Universe conspires in helping you to achieve it - Paulo Coelho, The Alchemist

Minggu, 27 September 2015

Pemakaman Dengan Pohon

Dua hari yang lalu, saya menonton serial drama kisah nyata. Disana di ceritakan tokoh utama membuka perusahaan pemakaman. Beberapa tahun setelah usahanya berjalan, datanglah surat dari pemerintah. Isi surat tersebut yaitu tentang pemakaman menggunakan pohon. Dimana tidak perlu menggunakan guci mahal untuk menyimpan abu jenazah atau membayar tempat penyimpanan abu jenazah.
 

Ketika upacara pemakaman selesai,  abu jenazah di letakkan di guci biasa kemudian di tanamkan di tanah dan di tanami sebatang pohon. Jenis pohon bisa di pilih sesuai dengan keinginan keluarga jenazah. Abu jenazah kemudian akan melebur
dengan tanah. Kemudian di samping pohon akan di beri batu kecil bertuliskan nama abu jenazah untuk menandai. Konsep ini cukup ramah lingkungan. Karena jika banyak abu jenazah yang di tanami pohon akan banyak pohon-pohon dan bisa menjadi taman atau bahkan hutan.

Di serial drama ini, tokoh cerita kesulitan mengenalkan konsep pemakaman ini kepada klien-kliennya. Karena pada dasarnya, sifat konvensional dari masyarakat terhadap kematian dan cara penanganan kematian masih saja sulit di ubah.

Inti dari tulisan ini bukan pada cerita tokoh utama, tetapi pada konsep pemakamannya yang unik. Dan pengakuan tokoh asli drama tersebut mengatakan sudah menerapkan konsep ini di perusahaannya selama beberapa tahun. Jadilah saya merasa perlu mengetahui lebih banyak lagi tentang konsep ini. Saat mencari tahu di google, yang saya temukan adalah konsep yang sama, yaitu dengan menanam pohon, tetapi jenazah di makamkan di bawah pohon, tidak dalam bentuk abu seperti yang di jelaskan di atas.

Berasal dari Italia, konsep Capsula Mundi memperkenalkan konsep ramah lingkungan. Tidak perlu lagi peti mati yang asalnya dari pohon yang di tebang. Tidak perlu juga batu nisan atau tanah untuk menguburkan peti mati yang banyak. Jenazah akan di masukkan ke dalam kapsul seperti bayi di dalam rahim. Kapsul tersebut terbuat dari plastik pati yang tidak mencegah dekomposisi alami dari kapsul dan memungkinkan bahan organik untuk berubah menjadi mineral yang akan memberikan bumi dengan nutrisi bagi organisme vegetatif. Konsep seperti ini masihlah sebuah konsep, karena hukum Italia masih melarang pemakaman seperti ini.

Sebenarnya inti dari kedua konsep di atas selain membuat ramah lingkungan, juga menghantarkan arwah dengan tenang dan membuat keluarga jenazah merasa tidak terlalu terbebani dengan biaya pemakaman yang mahal. 

Apakah di Indonesia akan menerapkan konsep seperti ini nantinya? Entahlah, menurut saya sendiri, konsep ini cukup unik dan membuat orang yang sudah meninggal masih memiliki manfaat.


2 komentar: