When you want something, all the Universe conspires in helping you to achieve it - Paulo Coelho, The Alchemist

Minggu, 31 Juli 2016

Golden Memories Indosiar : Banyak Kenangan Dalam Lagu

Tepat dua minggu lalu, Saya menyalakan televisi setelah sekian lama vakum dari dunia nonton tv. Dan tanpa di sengaja layar kaca Indosiar muncul pertama kali setelah di nyalakan. Saat itu 'Golden Memories' baru saja opening. Dimana beberapa orang penyanyi senior tengah melantunkan lagu-lagu lawas.

Untuk saya yang lahir di tahun 90-an dan pernah mendengar lagu-lagu lawas yang lagi di dendangkan saat itu merasa acara ini cukup unik. Padahal saya belum tau itu acara judulnya apa, konsepnya apa.

Setelah menonton dua hari berturut-turut, ternyata acara yang saya tonton tanpa sengaja adalah Golden Memories, acara pencarian bakat terbaru yang di usung oleh stasiun televisi berlogo ikan terbang ini.
Golden Memories adalah acara pencarian bakat menyanyi lagu lawas kisaran tahun 70-an hingga 2000-an.
Sistemnya adalah, para peserta yang lolos audisi, di bagi menjadi 5 Grup dengan 6 peserta di masing-masing grup (Grup A-E) dan setiap dua hari sekali, akan ada yang pulang menjadi nostalgia setelah berkompetisi di atas panggung hingga tersisa dua orang peserta di setiap grupnya yang akan maju ke babak sepuluh besar. Di babak 10 besar itulah, para peserta akan bersaing memperebutkan gelar juara. 

Acara Golden Memories ini di pandu oleh Ramzi, Irfan Hakim dan Rina Nose. Terdiri dari 3 orang coach dan komentator yaitu, Harvey Malaiholo, Soimah dan Irfan Gunawan. Dan empat orang juri yang memutuskan siapa-siapa saja peserta terbaik yang akan lolos ke babak selanjutnya. Keempat Juri tersebut adalah penyanyi-penyanyi senior yang sudah memiliki nama dan jaman keemasannya masing-masing. Mereka adalah Hetty Koes Endang, Iis Sugianto, Ikang Fawzi dan Hedy Yunus. Titi DJ juga sudah beberapa kali duduk sebagai juri tamu menggantikan Hedy Yunus jika berhalangan hadir.

Selain setiap peserta membawakan lagu lawas untuk berkompetisi, ada beberapa hal menarik lainnya yang membuat saya ingin mengikuti setiap harinya acara ini. Di Golden Memories, baik diantara para juri, komentator, peserta maupun bintang tamu akan memiliki cerita atau kenangan yang diceritakan kepada pemirsa dan penonton di studio.

Seperti ketika salah satu peserta membawakan lagu Mimpi milik Anggun, Ikang Fawzi kemudian bercerita ketika dirinya mengenal Anggun pada waktu itu hingga Anggun yang kini berdiri di kancah internasional Kemudian Iis Sugianto yang bercerita soal guru vokalnya (Saya lupa namanya, yang juga pencipta salah satu lagunya Hetty Koes Endang) yang cukup keras mengajarnya.
Ada lagi cerita di balik Hetty Koes Endang ketika syuting klip lagu 'Rindu' miliknya. Dan hingga kemarin malam (sabtu), Golden Memories live, Harvey Malaiholo bercerita tentang perjalanan karirnya selalu mendapat dukungan ayahnya.
Wahh, ini episode paling mengharukan sepanjang Golden Memories tayang. Selain penonton studio, host, juri, komentator, saya yakin, kalian peserta di rumah juga meneteskan air mata mendengar cerita Om Harvey Malaiholo. 
Di sepanjang cerita om Harvey tentang dirinya dengan sang ayah yang sudah meninggal, adalah ketika Om Harvey harus manggung, dan ayahnya sedang kritis. Om Harvey bertanya pada Ayahnya, apakah dirinya harus di rumah sakit menemani ayahnya, atau pergi untuk menyanyi di Bali.

Itulah Golden Memories, banyak hal yang dinostalgiakan hanya dengan sebuah lagu. Sudah hampir seminggu Golden Memories tayang di jam 22.30 malam. Sungguh sangat di sayangkan karena banyak orang yang sudah tidur di jam segitu. terlebih lagi Golden Memories sering juga tayang Live delay. Semoga untuk acara sebagus ini, Indosiar menayangkan lebih cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar