When you want something, all the Universe conspires in helping you to achieve it - Paulo Coelho, The Alchemist

Minggu, 24 Juli 2016

Berkunjung Wisata Gereja Santa Maria Annai Velangkani dan Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang Medan

Halo Guys!! Saya kembali memposting sesuatu. Kali ini tentang berkeliling daerah Sunggal, Medan selama 7 jam. Dan ini pertama kalinya, setelah hidup 22 tahun di kota Medan, saya main di dua tujuan wisata kota Medan yang cukup ikonik.

Karena satu alasan, akhirnya kami (saya dan dua sohib saya) memutuskan menghabiskan waktu setelah pulang kerja sekitar jam 12 siang. Planning sudah di susun. Pertama kami mengisi perut yang sudah lapar di tengah hari tadi. Berjalan dengan motor menyusuri jalan Ring Road, akhirnya kami sampai di satu tempat makan dengan menu spesial ayam bakar. Saya lupa tempat makanya apa tapi recommended banget deh. Rasanya maknyoss.

Setelah mengisi perut, kami menuju Jalan Bunga Sakura III. Di Jalan Bunga Sakura III, jika kita masuk melalui jalan Bunga Raya, terdapat Pelang 'Komplek Perumahan Taman Sakura Indah', maka letak Gereja Santa Maria Annai Velangkani ada di sebelah kiri dari Jalan masuk Pelang tersebut.
Menurut info yang saya dapat, Gereja Santa Maria Annai Velangkani adalah Gereja dengan bentuk seperti kuil India yang pertama di Indonesia dan Kedua di dunia setelah Gereja Velangkani di India.

Gereja Katholik Velangkani ini mulai di bangun pada tahun 2001 dan diresmikan pada Oktober 2005 dengan biaya sekitar 4 Miliyar Rupiah.

Dari depan, Gereja ini mirip dengan Vihara ataupun kuil Hindu. Didalam gedung ini terdapat ruang kebaktian yang cukup luas. Ketika kami ingin menelusuri lebih atas, ternyata sudah dibatasi hanya sampai ruang kebaktian saja yang diperbolehkan untuk masuk.
Di sebelah gereja ini, terdapat gedung-gedung kecil yang lain. Seperti ruang pengakuan dosa, ataupun Kapel Maria Annai Velangkani. Di bagian belakang terdapat mess tinggal, kantin dan ada satu tempat yang menurut saya cukup unik. Yaitu, tempat mengambil air suci. Di sana ada beberapa keran air, yang katanya sumber air suci yang bisa menyembuhkan penyakit.

Air suci ini diambil secara gratis dengan botol plastik yang sudah di sediakan. Tetapi ada juga tulisan untuk berdana satu botol plastik secara suka rela ke dalam box yang sudah disediakan.
Kono katanya, ketika gereja sedang dibangun, muncul sumber air yang kemudian di pasang keran-keran dan dikatakan sebagai air suci yang bisa menyembuhkan penyakit.
Sejujurnya saya juga kurang mengerti dengan Gereja Velangkani ini. Karena saya sendiri bukan Kristiani.
    
Untuk kalian yang suka berfoto ria, disini adalah salah satu tempat wisata yang tepat. Selain gratis masuk gereja, juga gratis parkir kendaraan. Ketika kami sampai disini, anak-anak remaja berseragam sekolah juga sudah mulai berdatangan. Jadi siapapun anda, bisa datang ke tempat ini.

Berikut beberapa foto-foto yang saya ambil langsung dari sana :




Nah, setelah dari Gereja Velangkani, kami bergerak menuju Taman Buaya Asam Kumbang Medan yang ada di Jalan Bunga Raya II. Tidak sulit untuk menemukan jalannya Karena di depan jalan Bunga Raya II ada monumen dengan simbol buaya di atasnya.
Ketika sudah sampai di Taman Buaya, kami sempat kebingungan. Dari luar tidak tampak ada jalan masuk untuk melihat para buaya. Ternyata ada sebuah lorong kecil di sebelah kanan, dan jalan tersebut ditutupi oleh warung kecil yang menyediakan makanan dan souvenir yang ternyata juga adalah tempat untuk pembayaran uang masuk. Uang masuk Taman Buaya per orang adalah Rp. 8.000 dan untuk pembelian ayam/bebek untuk makanan buaya Rp. 35.000/ekor.

Awalnya kami sempat kecewa. Karena ketika masuk melalui lorong kecil yang ada disamping rumah pemilik, hanya ada beberapa kandang buaya yang satu kandangnya ada sekitaran 10 ekor buaya. Apa itu aja??
Kemudian kami lanjut menelusuri lebih dalam. Dan tampak hamparan rawa luas. Saya yakin ada beratus hingga beribu buaya didalamnya.
Tidak hanya itu, selain buaya, ada juga ular yang cukup besar, anjing, dan monyet. Untuk berfoto dengan buaya dan ular, akan dikenakan Rp. 10.000.


Untuk informasi kalian nih, Penangkaran Taman Buaya ini di dirikan tahun 1959 oleh Lho Than Mok di atas tanah seluas 2 Hektar dengan 12 ekor buaya saja pada awalnya.



Mengarungi Taman Buaya sudah selesai, untuk mengistirahatkan kaki sejenak, kami menuju RingRoad City Walks. Kami biasanya mampir ke Mall terbesar di Jalan Ring Road ini untuk menikmati Ice Cream. Suasana mall sedikit berbeda. Hari ini lebih ramai dari biasanya.
Banyak hal yang baru pertama kali kami alami. Selain pertama kali ke Gereja Velangkani dan Taman Buaya, hari ini juga pertama kali kami melihat segerombol kerumunan anak-anak muda, cowo-cewe yang berteriak tidak keruan. Setelah dicari tahu, ternyata ada Rizky Nazar dan Michelle Ziudith yang hadir untuk nobar film mereka 'ILY 38.000 Feet'. Animo dan antusiasme fans kedua pemain film yang sedang naik daun ini sungguh besar.
Kemana melangkahnya kedua artis tersebut, selalu saja di kejar-kejar. Kami pun sempat menjadi korban dorong-dorongan dari para fans. Gimana gak jadi korban coba. kami sedang berjalan lurus, tiba-tiba saja datang segerombolan fans dari arah berlawanan.
Memang kecintaan para fans pada idolanya sungguh luar biasa. Ketika kami sedang bersantap ice cream dengan mengambil duduk menghadap arah balkon mall, tepat di atas basemen. Mobil yang membawa kedua idola para remaja itu melesat kencang dari basemen dengan beberapa security yang menjaga. Tiba-tiba saja dari arah pintu masuk mall yang para fans menyerbu dan mengejar mobil hitam tersebut hingga keluar jalan utama.

Kami dari atas menyaksikan hal itu sungguh miris. Itu sangat berbahaya untuk mengejar artis idola hingga ke jalan raya. Sudah jelas fans tidak akan melihat artis yang ada di dalam mobil yang melesat keluar, dan dikejar pun tidak akan bisa kalau hanya dengan berlari. Jika tidak hati-hati, mungkin saja bisa terserempet mobil-mobil lain yang juga keluar dari basemen.

Sekian perjalanan kami di Sabtu ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar