Daun Yang Jatuh Tak
Pernah Membenci Angin, karya Tere-Liye. Judul buku yang baru saja selesai saya
baca. Tidak lengkap rasanya kalau sudah membaca novel bagus, namun tidak
berbagi pendapat. Jujur saja, novel yang satu ini sudah sering saya lihat di
rak-rak toko buku Gramedia setiap kali berkunjung. Mungkin belum waktunya, maka
saya tidak pernah berniat untuk meraih buku yang satu ini dari rak kemudian
membayarnya di kasir.
Seperti sudah jadi
trend membeli sesuatu secara online. Dan untuk kedua kalinya saya online di
website Gramedia. Kali ini novel Tere-Liye menjadi pilihan. Seperti biasa, saya
akan cerita sedikit tentang isi novel ini.
Tania, seorang gadis
kecil usia sebelas tahun sudah hidup susah bersama ibu dan adiknya ketika sang
ayah meninggal 3 tahun lalu. Mungkin ini adalah jalan hidupnya. Di temukan oleh
seorang pemuda yang berusia puluhan tahun di atasnya. Pria muda bernama Danar
ini pertama kali bertemu Tania dan Dede, adiknya di bus ketika kedua anak kecil
ini tengah ngamen. Seolah malaikat yang di kirim oleh Tuhan, Danar seorang
pekerja kantoran membiayai sekolah Tania dan Dede. Kemudian memberi bantuan
untuk menyewa kontrakan untuk tinggal lebih nyaman daripada rumah dari kardus
dekat pohon Linden.