When you want something, all the Universe conspires in helping you to achieve it - Paulo Coelho, The Alchemist

Kamis, 02 Juni 2011

Catatan Akhir Sekolah


Catatan Akhir Sekolah, memang sih udah telat jika mau membahas film yang tayang pada 2004 silam. Tapi, saya sendiri baru nonton pertama kali di tv tadi siang. It’s Okay and No proble for me. Bagi saya film ini hampir sama tapi beda jauh dengan apa yang saya lakukan beberapa bulan lalu. Tepatnya bulan Maret. Dimana saya mengumpulkan foto – foto lama hingga yang terbaru. Kemudian video – video di sekolah. Saya sendiri bukan yang ahli soal editing, karena saya pemula. Tapi saya suka mengerjakan hal seperti itu.

Kembali ke topic. Catatan Akhir Sekolah ini menceritakan dimana anak – anak kelas 3
akan menghadapi ujian akhir. Kemudian Agni, Aldi dan Arian, sahabat yang selalu bersama mulai kelas 1 SMA, berpikir untuk membuat film documenter untuk perpisahan sekolah / pentas seni sekolah. Mereka pun mulai membagi posisi pekerjaan. Dimana Aldi (Marcel Chandrawinata) sebagai produser, Arian (Vinog G Bastian) sebagai penulis skrip, dan Agni (Raymond Y Tungka) sebagai sutradara.



Ketia pemuda ini bukan merupakan siswa yang menonjol dibidang pengetahuan. Seperti Agni, selalu ingin jenius dan ingin tampil hebat sebagai sutradara pada ekskul film di sekolah. Arian sok bisa menulis skrip yang konkret untuk alur film documenter yang ternyata pengurus mading yang hanya memegang kunci mading. Dan terakhir Aldi, siswa yang jago basket dan dikelilingi wanita cantik.

Hari pertama mereka dalam proyek film documenter mereka gagal. Pasalnya mereka tertangkap basah membawa handycam ke sekolah yang jelas – jelas dilarang. Tapi hal itu tidak membuat mereka menyerah begitu saja. Dengan segala cara mereka berusaha membawa kamera kesekolah.
Hari ke hari, proyek mereka gagal. Agni yang menyatakan dirinya itu pintar mengambil gambar, ternyata video yang diambil jelek dan meninggalkan pekerjaannya demi seorang siswi yang ditaksir. Arian, sampai saat ini juga belum menghasilkan skrip yang dikatakannya bukti konkret. Hingga Aldi yang digebukin orang – orang ketika dirinya mengambil gambar, teman – teman sekolah yang sedang tawuran.

Ide Arian dan Aldi untuk meminta bantuan anak kelas 1 dan kelas 2 yang awalnya tidak disetujui oleh Agni pun dilakukan atas kesepakatan bersama. Karena anak – anak kelas 1 telah menolong Aldi saat digebukin teman – temannya. Proyek pun berjalan, anak kelas 1 pun mulai membantu mereka dengan mengambil video anak – anak kelas 3. Mulai dari yang cabut dengan memanjat pagar sekolah, ada yang bertukar gambar dan vcd porno, ada yang berpacaran dan putus cinta, suasana dikantin sekolah, menyontek disaat ujian, kegitan ekskul basket, siswi – siswi yang centil, satpam sekolah yang selalu menghukum anak – anak jika telat. Semua diambil dan dikisahkan mirip dan persis seperti kehidupan remaja di sekolah.

Akhirnya, dengan hasil edit-an Agni Arian dan Aldi (A3) film documenter yang tujuannya untuk membuat diri mereka tenar dan sebagai kenangan sekolah pun ditampilkan. Hingga kasus suap terhadap kepala sekolah terungkap dan muncul di film documenter tersebut. Mereka juga meminta beberapa komentar dari guru dan siswa terpintar hingga komentar siswa yang over dosis dan siswa yang taat beragama.

Awal pemberian nama ‘catatan akhir sekolah’ diberikan oleh Arian, karena menurutnya selama 3 tahun disekolah mereka hanya disuruh catat dan mencatatan. Dan persembahan film/video documenter tersebut merupakan catatan terakhir mereka di sekolah.

Dipenuhi intrik persahabatan, kisah cinta, siswa – siswa berandal, dan kisah menarik lainnya yang terjadi di sekolah…

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar