Mulut ibarat air di dalam gelas. Sekali ditumpahkan, air tidak akan pernah kembali kedalam gelas tersebut. Berhati – hatilah dalam berkata. Terkadang apa yang kita lihat tidak seperti dengan apa yang terjadi sebenarnya.
Sebuah pengalaman berharga yang
pernah saya alami. Waktu itu, karena merasa ada beberapa status yang dipasang teman – teman yang menurut saya itu tidak logis di facebook. Timbullah keinginan untuk memasang status. Beginilah isi status tersebut :“ Hanya orang bodoh yang suka membandingkan SAHABAT dan CINTA. TEMAN dan PACAR, karena mereka adalah dua hal yang berbeda dan memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing. Jika diharuskan MEMILIH, jangan ANDALKAN MULUT DAN EGO. tapi pahamilah KONDISI yang TERJADI “
Keesokan harinya, sms masuk yang isinya menyuruh saya untuk mengecek facebook. Dan taukah anda para sahabat?? Seorang teman yang sudah saling kenal belasan tahun memaki dan menghujat pekerjaan saya, merendahkan diri saya di facebook. Yang terjadi adalah, dirinya merasa kalau status itu menyindirnya. Tapi sesungguhnya, status yang dipasang tersebut BUKAN lah untuk dia.
Dengan perasaan senang dan berucap syukur, saya berterima kasih atas status yang telah diposting tersebut. Karena dirinya merasa tersindir dengan status tersebut, saya lebih jelas mengetahui sifat – sifat asli yang memang saya juga sudah tau.
Pada akhirnya, saya tidak menghiraukan hujatan dan caciannya. Karena kata – kata cacian tersebut tidaklah benar. Setelah air dalam gelas dituangkan, Untuk SELAMANYA air tesebut tidak akan kembali utuh didalam gelas. Seorang wanita berpendidikan mengucapkan kata – kata kasar.
Biarkan dirinya tau apa yang telah diucapkan. Karena sebelumnya hubungan kita baik – baik saja. Tetapi dirinya sudah menyulut api pada teman saya yang lain. So, let her see her attitude next time. If nobody people want to be her friend..
Sekian cerita saya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar