Bimo menginterogasi Bisma yang masih terlihat depresi. Bisma mengatakan pada Bimo bahwa bukan dirinya yang membunuh suster Dea. Malam itu, Bisma datang ke rumah suster Dea dan menemukannya sudah tewas. Untuk itu Bisma sungguh depresi dan berniat bunuh diri.
Ketika Bisma dan Bimo
tengah berbicara, Nina dan Ardi memerika seluruh rumah Bisma. Hasil pencarian,
mereka menemukan sebuah video yang di ambil 3 hari sebelum kematian suster Dea.
Video tersebut terdapat dua orang yang sedang berbicara. Seorang wanita mengatakan
akan menghabisi suster Dea, dan seorang lelaki lainnya menertawakan wanita
tersebut dan meminta bukti. Wanita tersebut yang di ketahui bernama
suster Metta
menantang lelaki yang bernama Radit, penjaga mayat Rs Cahaya Insani untuk
membunuh suster Dea.
Untuk itu, komandan
mereka meminta untuk memanggil suster Felicia dan dua orang yang ada di dalam
video tersebut.
Malam harinya setelah
suster Felicia selesai shift malam, dirinya membawa Intan, adik suster Dea ke
kost-nya untuk tinggal bersama. Di malam itu, suster Felicia yang berada di
dapur merasa ada sesuatu yang aneh di rumahnya. Begitu juga Intan. Pintu kamar
Intan terbuka. Padahal Intan yakin sudah menutupnya.
Keesokan harinya, Bimo
menghampiri tim penyidik. Dari tim penyidik, Bimo mendapatkan informasi bahwa
jarum suntik patah yang digunakan untuk membuat kematian Dea seperti rekayasa
bunuh diri berasal dari Rs. Cahaya Insani. Terdapat label yang melekat di jarum
suntik tersebut.
Disaat yang sama, Nina
mencari suste Felicia untuk meminta bantuan mengecek obat bius yang di gunakan
untuk mencekoki suster Dea apakah ada hilang atau tidak di rumah sakit.
Sementara itu, di waktu
yang sama, di ruangan yang berbeda, suster Metta dan penjaga mayat, Radit di
interogasi oleh Ardi dan Bimo. Di hari kematian suster Dea, Metta menjelaskan
pada Ardi bahwa dirinya sedang izin untuk mengantar ibunya ke stasiun Gambir. Ibunya
akan ke Surabaya selama tiga hari.
Kemudian pada Bimo,
Radit mengatakan di malam itu dirinya sedang bertugas pada shift malam. Radit
pernah berselisih paham dengan suster Dea. Waktu itu Radi di tegur oleh suster
Dea karena bermain game ketika melaksanakan tugas. Tetapi Radit mengaku sudah melupakan
kejadian itu. Ketika di tanya, Radit juga mengatakan bahwa dia tidak pernah
tergiur dengan tantangan Metta untuk membunuh suster Dea.
Ketika selesai di
interogasi, Nina datang meminta untuk menahan Radit. Nina mendapat telepon dari
suster Felicia, bahwa Andre,penjaga mayat yang juga teman Radit menemukan botol
obat bius di tas milik Radit. Atas dasar itu, untuk sementara Radit di tahan.
Keesokan harinya,
ketika suster Felicia merasa haus setelah siap kerja, suster Felicia minum, dan
menemukan tulisan ‘kamu akan menyusul Dea’ di cangkir teh miliknya. Ketika pulang
ke rumah, suster Felicia juga merasa bahwa ada orang yang mengikutinya lagi. Kali
ini orang tersebut muncul dan Intan melihat sosok orang serba hitam di depan
pintu rumah suster Felicia. Intan meminta suster Felicia untuk menelepon
polisi, tetapi tidak berhasil karena orang tersebut menyerang suster Felicia.
Suster Felicia berusaha
membuka topeng orang tersebut. Yang ternyata adalah Andre. Andre datang menagih
janji uang satu juta rupiah yang di janjikan suster Felicia. Selain itu, Andre
juga meminta janji bahwa suster Felicia akan menikahinya. Tetapi suster Felicia
kembali menolak. Andre bukanlah tipe lelaki suster Felicia. Andre marah besar
dan membongkar semua rahasia suster Felicia di depan Intan.
Andre mengatakan bahwa
suster Felicia gila ambisi. Dia sama seperti Metta. Gila jabatan. Tetapi Metta
tahu batasan. Tidak seperti suster Felicia yang memanfaatkan Andre lalu
sekarang mengingkar janji. Intan kecewa, sedih, kaget. Sahabat kakaknya sendiri
adalah dalang semua ini.
Di malam itu, suster
Felicia dan Andre datang ke rumah suster Dea dengan alasan kebetulan lewat
setelah dari kuningan. Saat suster Dea membuat minuman untuk Andre dan suster
Felicia, Andre langsung membekap suster Dea dan melancarkan aksinya bersama
suster Felicia kemudian mencari kambing hitam, yaitu Radit.
Suster Felicia dulu
sahabatan baik dengan suster Dea. Tetapi kenaikan jabatan suster Dea yang
menanjak naik membuat suster Felicia iri dan cemburu. Itulah motif utama suster
Felicia membunuh suster Felicia.
Disaat yang sama, tim
penyidik mendapat hasil penyidikan pada jarum suntik yang di temukan adalah
sidik jari suster Felicia. Lalu pihak kepolisian langsung bergerak menangkap
suster Felicia dan Andre.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar