![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyEvEk4WPDUvehN5hE00u2_bzpLWzolHsLEXo53tsa49M4M8bJ_vZV2h6xaSzEZZ74TScEPQmfvaPHOrM4vDEFjqeRz8XwwgHvCcVrv2INDzHQG3jK6LfEDJECtTTdbyaquZTtfS5B_gpO/s320/IMG_20170515_224152.jpg)
Pertama, saya pernah melihat satu buku, lupa judulnya apa. Buku itu baru muncul pertama kali terbit. Yang buat saya bingung, bagaimana bisa buku tersebut masih cetakan pertama dan sudah ada logo best seller??
Oke. itu mungkin saja teknik marketing agar penjualan naik. Karena apa? kebanyakan orang, ketika mencari bacaan dan belum tau apa yang mau dibeli untuk dibaca. Dan yang menjadi sodoran utama adalah buku dengan logo best seller, dan buku tidak dengan label best seller, saya hampir yakin, kalau orang-orang lebih banyak ke buku yang best seller.
Tapi apakah itu bukan kebohongan publik jika tidak ada angka-angka yang menunjukkan buku tersebut memang laku keras.
Kedua, saya banyak novel Best Seller. Bukan karena label Best Seller saya membelinya. Tetapi memang buku-buku itu bagus ceritanya. Banyak buku-buku terkenal dan kualitasnya bagus tanpa label tersebut.
Sangat disayangkan saja, bila penyematan logo best seller pada cover diberikan pada buku yang tidak best seller menurut angka tetapi menurut penerbitnya hanya untuk pemasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar